Namaku Chyla
Angela, panggil saja Chyla. Aku kini duduk di bangku SMA, kelas 11. Aku adalah
seorang remaja putri biasa, bukan siapa-siapa.
Aku memiliki seorang sahabat, Elizabeth Fiona, panggil saja Fiona. Hanya dia
yang selalu mengerti perasaanku, saat senang ataupun sedih, dia selalu ada
buatku, sama seperti aku selalu ada untuknya.
Di suatu hari.. aku dan Fiona bertemu dengan seorang remaja pria,
namanya Sam, tepatnya lagi Sammy Aprilio. Dia seorang remaja yang tinggi,
pintar, baik dan ramah. Tak menyangka, aku dan Fiona, menyukainya. Tetapi kami
saling jujur, dan berjanji akan bersaing sehat, dan kami tetap bersahabat.
Pada
suatu hari, akhir bulan Januari yang cerah, Sam menemuiku. “Chyla!” “Ya?”
jawabku. “Kamu tau nggak ada pesta dansa bulan Januari nanti?” “enggak tuh?”
jawabku. “Iya, jadi kita disuruh cari pasangan untuk acara pesta dansa di hari
Valentine nanti. Kamu sudah ada pasangan belum?” tanya Sam. “Emm.. emm.. Belum
Sam” jawabku malu, dalam hatiku senang.
“Em.. kamu mau kan jadi pasanganku buat pesta dansa bulan depan?” “Boleh deh” “Oke, besok 2 minggu lagi aku jemput di rumah kamu ya” “Oh, oke Sam” jawabku. Lalu Sam pergi meninggalkanku. Aku pun juga beranjak dari situ. Aku masih belum percaya, apa yang telah terjadi? Sam mengajakku untuk jadi pasangannya? Senangnya aku.. semoga ini bukan mimpi.
“Em.. kamu mau kan jadi pasanganku buat pesta dansa bulan depan?” “Boleh deh” “Oke, besok 2 minggu lagi aku jemput di rumah kamu ya” “Oh, oke Sam” jawabku. Lalu Sam pergi meninggalkanku. Aku pun juga beranjak dari situ. Aku masih belum percaya, apa yang telah terjadi? Sam mengajakku untuk jadi pasangannya? Senangnya aku.. semoga ini bukan mimpi.
Lalu aku langsung menemui Fiona, dan menceritakan apa yang baru
saja terjadi. Fiona ikut senang, dan sama sekali tidak iri, dia menepati
janjinya. Tetapi.. Fiona belum mendapat pasangan untuk pesta dansa nanti.
Tanggal 13 Januari… Fiona datang ke rumahku, untuk mempersiapkan
kostum pesta dansa besok, walaupun ia belum mendapat pasangan, tapi aku akan membantunya.
Di kamarku, aku dan Fiona mencoba dan memilih gaun yang cocok. Sambil bercanda
dan tertawa riang dengan Fiona, aku mencoba gaunku satu persatu. Tak lama
kemudian, aku dan Fiona mendapatkan gaun yang cocok.
Besok aku akan mengenakan gaun berwarna biru cerah, dan sepatu
berwarna putih gradasi biru muda, serta gelang, kalung, anting berwarna biru,
dan semua accessories lainnya berwarna biru. Sedangkan Fiona akan memakai gaun
indah berwarna ungu, dengan sepatu pasangannya serta accessories pasangannya.
Sebentar lagi malam akan tiba, Fiona pulang ke rumahnya. Aku pun
tidur di kamarku, sambil membayangkan apa yang akan terjadi besok, aku
berharap… ya, aku berkhayal, lalu aku pun tertidur.
Keesokan
paginya, kusambut pagi dengan tersenyum, lalu berdoa, bersyukur karena aku
masih bisa hidup hari ini.
Di sekolah, tidak ada pelajaran, murid-murid sibuk mendekor sekolah untuk acara malam nanti. Tiba-tiba… Aduhhh.. aku terjatuh, aku bertabrakan.. lalu aku melihat, siapa yang menabrakku. “Sam?” “Maaf Chyla, aku tadi nggak lihat jalan, sibuk membawa barang-barang ini” Sam membantuku berdiri. “Iya, nggak papa, lain kali hati-hati ya” “Iya.. Chyla, nanti malam jam 18.30 aku jemput ya, acara pesta dansa akan dimulai jam 19.00” “Siap boss..” candaku.
Di sekolah, tidak ada pelajaran, murid-murid sibuk mendekor sekolah untuk acara malam nanti. Tiba-tiba… Aduhhh.. aku terjatuh, aku bertabrakan.. lalu aku melihat, siapa yang menabrakku. “Sam?” “Maaf Chyla, aku tadi nggak lihat jalan, sibuk membawa barang-barang ini” Sam membantuku berdiri. “Iya, nggak papa, lain kali hati-hati ya” “Iya.. Chyla, nanti malam jam 18.30 aku jemput ya, acara pesta dansa akan dimulai jam 19.00” “Siap boss..” candaku.
Kring..
kringg…
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, aku keluar sekolah dan menunggu Pak Anton, sopir pribadi keluargaku. Tak lama, Pak Anton datang, dan aku pulang ke rumah.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, aku keluar sekolah dan menunggu Pak Anton, sopir pribadi keluargaku. Tak lama, Pak Anton datang, dan aku pulang ke rumah.
Jam
menunjukkan pukul 16.00, tak terasa, waktu cepat sekali berjalan. Lalu, aku
menyiapkan gaunku dan accessories yang akan kukenakan nanti, dan dua buah
bingkisan kecil, untuk Fiona, dan juga.. Sam.
Lalu aku memakai gaun biru itu. Dengan gelang biru melingkar indah di tanganku, kalung biru gradasi putih melingkar di leherku, dan anting biru indah ada di telingaku. Aku mengaca, dan mulai menata rambutku. Aku mengepang rambutku, tapi bukan kepang biasa, kepang yang indah, unik dan kreatif, aku lihat dari Youtube. Setelah selesai mengepang, kuberi hiasan rambut berwarna putih yang melengkapi rambutku.
Lalu aku memakai gaun biru itu. Dengan gelang biru melingkar indah di tanganku, kalung biru gradasi putih melingkar di leherku, dan anting biru indah ada di telingaku. Aku mengaca, dan mulai menata rambutku. Aku mengepang rambutku, tapi bukan kepang biasa, kepang yang indah, unik dan kreatif, aku lihat dari Youtube. Setelah selesai mengepang, kuberi hiasan rambut berwarna putih yang melengkapi rambutku.
Jam
menunjukkan pukul 18.00, aku memakai sepatuku dan turun ke lantai bawah sambil
menunggu Sam datang. Tak lama, Sam pun datang. Keluar dari mobilnya dengan
memakai jas berwarna hitam, celana panjang hitam, serta dasi berwarna biru.
Wow, tak menyangka, dia juga memakai warna biru. Lalu Sam menyapaku, dan
mengajakku masuk ke mobilnya.
Dalam perjalanan ke sekolah, Sam memujiku “Chyla, kamu beda, kamu cantik hari ini” “Memangnya kemarin aku nggak cantik ya?” “Cantik kok, cuma hari ini kamu cantik banget” “Hahaha, iya makasih”
Dalam perjalanan ke sekolah, Sam memujiku “Chyla, kamu beda, kamu cantik hari ini” “Memangnya kemarin aku nggak cantik ya?” “Cantik kok, cuma hari ini kamu cantik banget” “Hahaha, iya makasih”
Tak lama kemudian, aku sampai di sekolah. Dan Sam bergegas turun
dan membukakan pintu mobil untukku. Betapa senangnya aku hari ini. Lalu kami
masuk, ternyata Fiona sudah sampai. “Fiona, kamu belum ada pasangan?” tanya Sam
pada Viona. “Belum Sam” jawab Viona. “Wah, pas banget, itu si Michael belum
dapat pasangan juga” “Michael? Siapa itu Sam?” tanya Fiona. “Anak baru di kelas
11” “Hai..” tiba-tiba ada seorang pria yang menyapa kami bertiga. “Nah ini
Michael, Michael ini Fiona, dia belum dapat pasangan” kata Sam. “Ohh.. Fiona,
kamu mau kan jadi pasangan dansaku?” tanya Michael “tentu” jawab Fiona.
Acara pun dimulai, acara yang pertama adalah bertukar kado
Valentine. Aku memberikan bingkisan kecil untuk Fiona, yaitu sebuah gelang yang
indah, dan juga untuk Sam, sebatang coklat. Ternyata Sam juga memberiku
bingkisan, yaitu sebuah cincin yang sangat indah. “Terimakasih Chyla”
“Terimakasih juga, Sam”
Acara
pertama selesai.. kini acara kedua, pesta dansa. Musik mulai diputar, dan aku
berdansa dengan Sam. Seperti mimpi rasanya..
Tiba-tiba, aku pingsan dan terjatuh, tapi Sam menangkapku. Fiona langsung menolongku dan membawaku ke UKS. Disitu, Fiona menceritakan tentang penyakit yang pernah kuderita, “gagar otak ringan”. Sam terkejut, dan tak menyangka.
Tiba-tiba, aku pingsan dan terjatuh, tapi Sam menangkapku. Fiona langsung menolongku dan membawaku ke UKS. Disitu, Fiona menceritakan tentang penyakit yang pernah kuderita, “gagar otak ringan”. Sam terkejut, dan tak menyangka.
Lalu
Sam, Fiona, dan Michael mengantarkan aku sampai ke rumah. Di rumah, aku mulai
sadar, dan Fiona menceritakan apa yang telah terjadi padaku. “Jadi kalian semua
tau, kalau aku sakit..” “Gagar otak ringan..” Sam memotong pembicaraanku. “Sam..”
kataku pelan. “Tak apa, Chyla, aku tak akan menjauhimu, aku menerimamu apa
adanya” kata Sam. “Apa maksudmu Sam?” “Chyla, kamu maukan jadi pacarku? Aku
menerimamu apa adanya, kekurangan dan kelebihanmu” kata Sam. “Benarkah?”
tanyaku bingung. “Ya, Chyla, jadi…?” “Udah Chyl, terima ajaa” kata Fiona “Umm..
tapi Fi..” “Enggak papa, aku udah jadian sama Michael tadi, waktu acara tukar
hadiah” kata Fiona “Benarkah Fi? Wah, selamat ya Fi, Mic!” kataku. “Jadi Chyl..”
tanya Sam lagi. “Iya deh, aku mau Sam” Lalu Sam tersenyum dan memelukku.
Jadi, Fiona jatuh cinta pada pandangan pertama, dengan Michael. Senangnya aku hari ini.. Sam, terimakasih karena kamu mau menerimaku apa adanya. Batinku di kamar, saat Fiona, Sam dan Michael pulang.
Jadi, Fiona jatuh cinta pada pandangan pertama, dengan Michael. Senangnya aku hari ini.. Sam, terimakasih karena kamu mau menerimaku apa adanya. Batinku di kamar, saat Fiona, Sam dan Michael pulang.
Kini aku bahagia, terimakasih Sam, Fiona dan Michael, maafkan aku,
aku harus pergi. Ini adalah hari terindah yang pernah ada. Lalu aku tertidur,
tetapi tertidur, untuk selamanya.