Nama : Farah Salsabilah Batara
NPM : 12212760
Kelas : 2EA09
Bagaimana kemajuan koperasi sejak pertama kali didirikan hingga saat ini?
NPM : 12212760
Kelas : 2EA09
Bagaimana kemajuan koperasi sejak pertama kali didirikan hingga saat ini?
Menurut saya koperasi sebenarnya sudah bisa dibilang cukup
maju di Indonesia. Sekarang koperasi sudah banyak beredar di kantor-kantor,
sekolah-sekolah dan di lain tempat. Sekarang banyak orang yang sudah mengetahui
tentang koperasi itu manfaatnya untuk apa, bagaimana cara kerjanya,sistemnya,
dll. Koperasi pun banyak macamnya jadi masyarakat pun bebas memilih koperasi
apa yang ingin masyarakat gunakan. Selain itu juga masyarakat sudah banyak yang
percaya atas manfaat dari koperasi tersebut sehingga koperasi saat ini semakin
lama semakin baik dan berkembang untuk melayani masyarakat.
Hal-hal apa saja yang telah dicapai?
Menurut saya hal yang telah di capai oleh koperasi di
Indonesia saat ini adalah masyarakat sudah mulai merasakan manfaat dari
koperasi itu sendiri, contohnya koperasi produksi yang melakukan usaha produksi
atau menghasilkan barang kepada anggota oleh anggota dan untuk anggota, lalu
ada koperasi konsumsi yang menyediakan semua kebutuhan para anggota dalam
bentuk barang, selain itu juga ada koperasi simpan pinjam yang melayani para
anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan, kemudian ada koperasi
serba usaha yang terdiri atas berbagai jenis usaha.
Faktor yang mendukung
koperasi di Indonesia
faktor-faktor kunci
yang menentukan keberhasilan koperasi adalah :
1.posisi pasar yang
kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan kesempatan-kesempatan vertikal dan
mendorong integrasi konsumen);
2.pengetahuan yang
unik mengenai produk atau proses produksi;
3.sangat memahami
rantai produksi dari produk bersangkutan;
4.terapkan suatu
strategi yang cemerlang yang bisa merespons secara tepat dan cepat setiap
perubahan pasar; dan
5.terlibat aktif dalam
produk-produk yang mempunyai tren-tren yang meningkat atau prospek-prospek masa
depan yang bagus (jadi mengembangkan kesempatan yang sangat tepat).
Berdasarkan penelitian
mereka tehadap perkembangan dari koperasi-koperasi pekerja Lawless dan Reynolds
(2004) memberikan beberapa kriteria kunci dan praktek-praktek terbaik. Menurut
mereka, kriteria-kriteria kunci untuk memulai suatu koperasi yang berhasil
adalah sebagai berikut:
1.Memiliki
kepemimpinan yang visioner yang bisa “membaca” kecenderungan perkembangan
pasar, kemajuan teknologi, perubahan pola persaingan, dll.;
2.Menerapkan struktur
organisasi yang tepat yang merefleksikan dan mempromosikan suatu kultur terbaik
yang cocok terhadap bisnis bersangkutan (antara lain kondisi pasar/persiangan
dan sifat produk atau proses produksi dari produk bersangkutan);
3.Kreatif dalam
pendanaan (jadi tidak hanya tergantung pada kontribusi anggota, tetapi juga
lewat penjualan saham ke non-anggota atau pinjam dari bank); dan
4.Mempunyai orientasi
bisnis yang kuat. Sedangkan best practicesmenurut mereka adalah termasuk:
5.Anggota sepenuhnya
memahami industri-industri atau sektor-sektor yang mereka guleti dan
kekuatan-kekuatan serta kelemahan-kelemahan dari koperasi mereka;
6.Struktur organisasi
atau pola manajemen yang diterapkan sepenuhnya didukung oleh anggota (sistem
manajemen bisa secara kolektif atau dengan suatu struktur hirarki
manajemen/dewan pengurus;
7.Punya suatu misi
yang didefinisikan secara jelas dan fokus; dan
8.Punya pendanaan yang
cukup.
1 Tolak
Ukur Keberhasilan Koperasi Sebagai Badan Usaha
Jenis anggota, jumlah
anggota, dan jumlah anggota yang aktif serta benar-benar ikut memiliki koperasi
(jumlah anggota yang berkualitas)
Jumlah simpanan pokok,
simpanan wajib, dan simpanan sukarela, serta kesadaran anggota untuk
membayarnya. Simpanan-simpanan tersebut merupakan komponen modal sendiri bagi
koperasi.
Besarnya SHU dan
distribusi SHU kepada anggota. Semakin adil pendistribusian SHU kepada anggota
berarti koperasi tersebut semakin berhasil.
Besarnya modal, asal
modal, dan jenis pemilik modal. Koperasi yang memiliki modal besar tetapi
jumlah anggotanya sedikit bisa dibilang bukan koperasi.
2 Tolak
Ukur Keberhasilan Koperasi Sebagai Gerakan Ekonomi
Jasa pelayanan yang
diberikan koperasi, sehingga usaha koperasi lebih maju.
Peningkatan kondisi
sosial ekonomi anggota koperasi.
3 Tolak
Ukur Keberhasilan Koperasi Sebagai Sistem Ekonomi
Kerja sama yang baik
dengan organisasi-organisasi lain, tanpa persaingan dalam melaksanakan
usahanya.
Koperasi semakin dapat
dipercaya, tanpa harus dikendalikan secara ketat oleh pemerintah.
Peningkatan peran
serta koperasi sejajar dengan BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta dalam
kebijakan-kebijakan, termasuk kepemilikan saham BUMN dan perusahaan swasta oleh
koperasi.
Faktor-faktor yang
menghambat koperasi di indonesia
DARI SISI KELEMBAGAAN
KOPERASI
Masalah Internal :
1. Keanggotaan dalam
Koperasi
Keadaan keanggotaan
ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang semakin lama
semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan koperasi yang ada sekarang belum
menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi kualitas masalah
keaggotaan koperasi tercermin dalam :
a. Tingkat pendidikan
mereka yang pada umumnya masih rendah
b. Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas
c. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi merupakan suatu wadah usaha yang dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan mereka. Sebaiknya dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi kearah sasaran yang benar.
d. Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat.
e. Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.
b. Ketrampilan dan keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas
c. Sebagian dari anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Kebanyakan anggota koperasi belum menyadari bahwa koperasi merupakan suatu wadah usaha yang dimaksudkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan mereka. Sebaiknya dalam kelompok tersebut harus ada tokoh yang berfungsi sebagai sebagai penggerak organisatoris untuk menggerakkan koperasi kearah sasaran yang benar.
d. Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat.
e. Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada dikoperasi semakin berkurang.
2. Pengurus Koperasi
Dalam hal kepengurusan
juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama. masalah yang menjadi penghambat
berkembangnya koperasi dari sisi pengurus adalah :
a. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e. Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri.
f. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.
g. Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.
h. Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik
3. Pengawas Koperasi
a. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e. Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri.
f. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.
g. Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.
h. Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik
3. Pengawas Koperasi
Anggota dari badan
pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan oleh :
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.
c. Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit.
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.
c. Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit.
Masalah Eksternal
Iklim yang mendukung
pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti
kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem
prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
Banyaknya badan usaha
lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.
Kurangnya
fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya
masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.
Sumber :